KEMUNDURAN KAUM MUSLIMIN

110.  “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

111.  “Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan.”

112.  “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali Imran: 110-112)

KESIMPULAN

(1)     Kaum muslimin adalah umat terbaik selama menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Jika tidak maka tidak ada bedanya dengan ahli kitab dan umat-umat yang lain.

(2)     Jika kaum muslimin tersifati dengan sifat yang pertama, kaum ahli kitab hanya berani mencela dan menghina saja. Seandainya mereka berperang dengan kita pasti mereka kalah karena tidak mendapat pertolongan dari Allah. Lihat peristiwa perang Badar, perang Khaibar, dan diusirnya bani Nadhir, bani Qainuqa’, dan bani Quraidzah dari kota Madinah. Mereka adalah orang-orang Yahudi.

(3)     Hamba manapun akan selalu kuat selama berpegang teguh terhadap ajaran Allah dan NabiNya. Seperti itulah orang-orang Yahudi, andaikan mereka berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Nabi mereka.

(4)     Ketika kaum muslimin tidak berpegang kepada ajaran Allah dan ajaran Nabi mereka, justru mereka mengikuti ajaran selain mereka, sementara mereka lebih banyak persiapan, lebih banyak perencanaan, juga persenjataan, dan di sisi lain kaum muslimin banyak yang bermaksiat, terlena dengan kehidupan duniawi, otomatis kaum muslimin kalah karena tidak tersifati dengan sifat pada poin nomor 1.

(5)     Karena itulah mengapa kaum Yahudi begitu beraninya kepada kaum muslimin. Terutama di Palestina. Itu tidak lain karena kaum muslimin sudah tidak mempunyai perkara yang mendatangkan pertolongan Allah kepada mereka. Mesir salah satu contohnya, mengaku muslim tapi mengekor kepada Yahudi. Pertandingan bola juga misalnya. Betapa banyak kaum muslimin yang ikut terlena menontonnya. Bahkan terkadang meninggalkan shalat hanya karena bola, yang notabene hanya membuang sia-sia umur kita.

(6)     Akankah kita sebagai muslim, kembali kepada ajaran Tuhan dan Nabi kita??!! Allahu a’lam.